Informasi Seputar Android dan Blogging

[CATPER] Reach The Blue Sky Mt. Penanggungan 1653 Mdpl

Berawal dari ajakan teman saya yang bernama Ulum untuk mendaki Gunung Penanggungan berdua saja,  akhirnya aku pun tergiur untuk ikut dalam tawaran itu. Awalnya rencana pendakian adalah berangkat sore kemudian camping dan pulang besoknya namun aku memberikan racun agar pendakian ini dilakukan secara tektok alias tanpa camping. Setelah melalui negosiasi yang alot akhirnya kami sepakat untuk mendaki secara tektok pada sabtu malam minggu tanggal 13 Juni 2015.

Jam dinding menunjukkan pukul 22:00, dengan segera aku bergegas menuju Rumah Ulum untuk menjemputnya dan ngopi2 sebentar. Dalam pendakian ini aku hanya membawa daypack berisikan makanan dan minuman saja sebagai sumber energy nanti saat mendaki huehehe. Tak terasa 4 batang rokok dan segelas kopi sudah ludes menandakan bahwa kami harus segera berangkat pada pukul 23:00.

Perjalanan Malang-Trawas kami tempuh selama 1,5 jam dengan berjalan santai ala safety riding :D. Di Pandaan kami mampir ke sebuah Indomaret untuk membeli rokok dan minum yang dirasa masih kurang. Kami tiba di basecamp Desa Tamiajeng pada pukul 00:15. Saya pun segera memarkir sepeda motor, tarif parkirnya sebesar 5 ribu (kalo gak salah). Setelah itu kami menuju loket untuk membayar tiket pendakian sebesar 8 ribu rupiah dan mengisi buku tamu. Oh iya pada saat kita membayar tiket nantinya kita akan diberi tiket dan sebuah kresek besar untuk memungut sampah kita kembali selama pendakian.

Pukul 00:30 Kami memulai pendakian yang diawali dengan jalan menurun dan juga berbatu yang tertata rapi. Jalur pendakian terasa santai sekali sampai pos 2. Selepas pos 2, tanjakan2 mulai menghantui di depan mata. Berjalan sebentar dari pos 2 kita akan sampai di pos 3. Pos 2 dan pos 3 jaraknya lumayan dekat mungkin sekitar 10-20 menit berjalan. Kami beristirahat sebentar di pos 3 sambil menghisap sebatang rokok. Oh iya, di pos 3 ini kami juga melepaskan hasrat tak tertahan (baca: kencing). Setelah beristirahat sekitar 10 menitan kami melanjutkan perjalanan dengan target puncak bayangan sebagai tempat peristirahatan berikutnya. Tanjakan tak henti2nya mewarnai pendakian kami ditambah tanah yang agak licin membuat kami sedikit kesusahan. Diperjalanan kami bertemu dengan banyak pendaki yang juga ingin muncak,ternyata Gunung Penanggungan ini lumayan ramai saat akhir pekan.

Pukul 03:00 kami sampai di puncak bayangan. Disini merupakan tempat favorit para pendaki untuk mendirikan tenda. Suasana puncka bayangan malam itu tak ubahnya seperti pasar malam yang ramai dengan hiruk pikuk dan lalu lalang manusia. Saya pun mencoba melihat keatas (arah puncak), dan wow lampu2 senter terlihat mengekor dari atas sampai bawah. Kami beristirahat di puncak bayangan ini sambil menikmati semilir angin malam dan ditemani sebungkus roti dan rokok sebagai sumber energi kita huahaha. Diseberang tampak Arjuno – Welirang yang masih terleimuti oleh gelapnya malam. Sekitar 20 menitan kami beristirahat, kami cuss melanjutkan perjalanan menuju puncak. Dari kejauhan jalan menuju puncak terlihat dekat dan tidak begitu terjal. Namuhn pada kenyataannya jalannya terjal dan berbatu ditambah lagi kondisi jalan pada saat itu macet dipenuhi oleh para pendaki. Ditengah2 perjalanan saya mencoba melihat kebawah, wow terjal sekali dalam benak saya dan sekali lagi puncak bayangan terlihat seperti pasar malam huahahaha. Jalan berbatu ini lumayan membuat dengkul terasa capek huhuhu. Ditambah lagi karena saya masih belajar mendaki alias masih cupu.

Pukul 04:30 kami tiba di puncak dan walah ternyata puncak penanggungan sudah dipenuhi oleh lautan manusia. Tanpa pikir panjang kami menyempatkan diri untuk tidur sebentar dengan berbantakan daypack. Sebelum tidur kami memlilih tempat yang bebas dari ulat bulu karena disini banyak terdapat ulat bulu. Sekitar pukul 05:30 saya melihat matahari sudah mulai menampakkan dirinya, segera aku bangunkan ulum untuk mencari spot yang bagus untuk berfoto. Kami turun menuju makam dekat puncak untuk berfoto. Spot disini lumayan bagus dan enak karena masih sepi dari orang lain, mungkin mereka terlalu terfokus untuk berfoto diatas puncak saja.

Ulum

Saya (Muhammad Iqbal)

Sunrise Mt. Penanggungan

Setelah puas berfoto2 ria dan mendapatkan siluet kami berjalan turun menuju bekas kawah penanggungan untuk berfoto2 lagi tentunya huahahaha. 



Lalu kami meunuju puncak tempat dimana jalur awal untuk turun via jolotundo. Dari atas puncak ini kita bisa melihat bayangan Gunung Penanggungan dan melihat Gunung Bekel.

Mt. Arjuno - Welirang

Gunung Bekel

Setelah puas berkeliling dan berfoto2 kami berisitirahat di tanah datar dekat puncak penanggungan. Disini saya sempatkan untuk merokok beberapa batang dan makan camilan sementara ulum sedang tidur kelelahan.



Mt. Arjuno-Welirang lagi hahaha

Pukul 08:00 kami memutuskan untuk turun kembali, tak lupa kami memungut kembali sampah kami selama diperjalanan. Perjalanan turun ini membuat dengkul saya linu dan cekot2. Jalan turun menuju puncak bayangan lumayan licin, terjal dan rawan terpeleset. Semakin lama berjalan, dengkul menjadi semakin menjadi2 linunya huhuhu. Dengkul linu ditambah dengan terik matahari yang mewarnai perjalanan turun menuju puncak bayangan. Sampai dipuncak bayangan kami merasa lega karena dengkul sudah berkurang siksaannya huahaha. Kami langusng tancap gas menuju basecamp.
Pukul 10:30 kami sampai di basecamp. Kami mampir ke sebuah warung untuk mengisi perut yang sudah keroncongan sedari tadi. Semangkok soto dan segelas es teh habis aku sikat dalam sekejap saja (maklum namanya saja orang lagi kelaparan). Pukul 11:00 kami langsung kembali menuju Malang. Pukul 12:30 saya sampai dirumah dan langsung mandi kemudian tidur.


Bonus



      
0 Comments